Sumber Daya Manusia :
“Sebuah Wirausaha dalam Melakukan Perencanaan dan Perekrutan
Tenaga Kerja”
Sumber Daya
Manusia (SDM) merupakan individu produktif yang bekerja
sebagai penggerak dalam suatu organisasi, baik itu di institusi maupun
perusahaan yang memiliki fungsi sebagai aset sehingga harus dilatih
dan dikembangkan kemampuannya. SDM merupakann hal yang penting untuk dimiliki
dalam upaya mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Sedangkan pengertian
wirausaha merupakan sebuah proses dalam mengembangkan dan membuat ide kreatif
serta inovatif yang bisa bermanfaat untuk menciptakan sesuatu dan memiliki
nilai jual.
Dalam kewirausahaan sangat dibutuhkan SDM untuk dapat
menjalankan dan memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan dari sistem
organisasi kewirausahaan tersebut. Sumber daya manusia yang baik dapat
meningkatkan produktivitas sebuah organisasi. Hal ini dapat ditentukan dengan
bagaimana sumber daya manusia tersebut berinteraksi, bekerja sama, dan
bergabung untuk menggunakan sumber daya sistem manajemen. Faktor yang
menentukan posisi suatu sumber daya manusia tersebut pada organisasi
kewirausahaan, antara lain latar belakang,
umur, pengalaman yang berkaitan dengan jabatan, serta jenjang pendidikan
formal.
Perencanaan sumber daya manusia
Suatu
proses dalam menilai kebutuhan dan ketersediaan sumber daya manusia yang ada,
lalu menintegrasikan keduanya merupakan pengertian dari perencanaan sumber daya
manusia. Perencanaan bertujuan untuk menentukan keputusan yang akan dilakukan apabila
ketersediaan sumber daya manusia naik maupun turun.
Ø Faktor – faktor dalam
membuat perencanaan bisnis :
- Tujuan usaha.
- Komitmen dalam menjalankan usaha.
- Batasan waktu.
Ø Manfaat dari perencanaan
bisnis :
- Dapat memiliki rencana yang baik
- Membandingkan hasil dengan rencana.
- Sebagai alat komunikasi untuk meyakinkan pihak lain.
- Wirausaha dapat berfikir lebih kritis dan objektif dalam
menentukan bisnis yang akan ditekuni.
Ø Perekrutan Tenaga Kerja
Perekrutan
tenaga kerja yang tepat dapat membantu mempercepat kemajuan dari suatu
perusahaan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perekrutan tenaga
kerja, yaitu pekerjaan harus sesuai dengan minat dari calon karyawan agar dapat
bekerja secara optimal, kemampuan yang memadai, attitude atau perilaku yang
baik, serta lolos dalam persyaratan tertentu yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam
melakukan perekrutan tenaga kerja untuk sebuah perusahaan terdapat beberapa
tahap seleksi yang harus dilalui untuk dapat lolos dan menjadi bagian dari
perusahaan tersebut. Tahap tersebut antara lain :
- Seleksi administrasi, tahap ini perusahaan
akan menyeleksi dari CV, apakah pelamar memenuhi syarat dari segi
pendidikan, jurusan, jenjang, jenis kelamin, dan batas usia yang dicari
oleh perusahaan atau wirausaha.
- Seleksi kualifikasi, pada tahap seleksi
kualifikasi dilakukan dengan cara mengadakan tes pengetahuan umum ataupun
psikologi pada pelamar. Hal ini bertujuan agar calon tenaga kerja dapat
memenuhi syarat kualifikasi perusahaan.
- Seleksi sikap dan
perilaku, penilaian terhadap sikap dan perilaku calon tenaga kerja terpilih
tentu sangat penting. Tahap ini merupakan penyeleksian yang terakhir
dimana hanya terdapat interview atau wawancara kepada pelamar yang sudah
lulus pada tahap sebelumnya. Seleksi ini dilakukan langsung oleh bagian
HRD perusahaan tersebut. HRD akan dapat menilai langsung bagaimana sikap
dan perilaku dari jawaban yang diberikan oleh calon pegawai tersebut.
Ø
Tujuan Tahap Rekrutmen
Tujuan dilaksanakannya tahap rekrutmen antara lain :
- Untuk memikat sekumpulan besar pelamar kerja sehingga
organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan
pemilihan terhadap calon-calon pekerja yang dianggap memenuhi standar
kualifikasi organisasi.
- Tujuan pasca pengangkatan (post-hiring goals) adalah
menghasilkan karyawan yang merupakan pelaksana yang baik dan akan terus
bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu tertentu serta memiliki
sifat loyal terhadap perusahaan.
- Upaya-upaya perekrutan hendaknya memiliki spillover
effects yakni citra atau gambaran dari suatu organisasi maupun perusahaan haruslah
menanjak, dan bahkan pelamar-pelamar yang gagal haruslah memiliki kesan
yang positif terhadap perusahaan.
Tanggung jawab sosial :
“Wirausaha
Menjalankan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Konsumen dan Lingkungan Di Sekitar
Tempat Usaha”
Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social
Responsibility) yang disingkat CSR, merupakan sebuah konsep dimana
perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam menjalankan
bisnis. CSR merupakan
hal yang penting bagi setiap perusahaan untuk dapat mengatur, mengolah dan
mempergunakan lingkungan sebaik-baiknya tidak hanya menguntungkan dan
meningkatan efisiensi bisnis setiap perusahaan, namun juga bagi lingkungan dan
dampak sosial yang diberikan.
Ø
Pendekatan Dasar Etika Bisnis
Von der Embse dan R.A. Wagley
(1988), menyebutkan tiga pendekatan dasar untuk merumuskan tingkah laku etika
bisnis. Berikut ketiga pendekatan tersebut:
1.
Utilitarian Approach
Pendekatan utilitarian berpendapat
bahwa setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensi nya. Karenanya,
seseorang harus mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat yang besar
kepada masyarakat, tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
2.
Individual Rights Approach
Pendekatan ini berpendapat bahwa
setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki dasar yang harus
dihormati. Namun, tindakan dan tingkah laku tersebut harus dihindari jika
diperkirakan akan menyebabkan terjadinya benturan dengan hak orang lain.
3.
Justice Approach
Para pembuat keputusan mempunyai
kedudukan yang sama dan bertindak adil dalam memberikan layanan kepada
pelanggannya baik secara perseorangan maupun kelompok.
Ø Bentuk Tanggung Jawab Sosial Sebuah Perusahaan
Dalam
mengambil keputusan, sebuah perusahaan harus memperhatikan etika dan tanggung jawab
sosial untuk kepentingan keberlangsungan usahanya. Beberapa bentuk tanggung
jawab sosial perusahaan antara lain :
- Tanggung jawab sosial
kepada konsumen
Bentuk tanggung jawab sebuah
perusahaan kepada konsumen tidak hanya sebatas tentang masalah penyediaan
produk atau jasa saja tetapi juga harus memperhatikan aspek-aspek lain. Melihat
pada pendekatan utilitarian, maka perusahaan harus menghasilkan produk atau
jasa yang memiliki banyak manfaat yang dibutuhkan oleh masyarakat.
- Tanggung jawab sosial
kepada karyawan
Karyawan perlu diberikan
rasa nyaman dan aman saat bekerja pada suatu perusahaan. Berperilaku adil
terhadap semua karyawan termasuk ke dalam tanggung jawab sosial kepada
karyawan. Suatu perusahaan perlu memberikan kesempatan dan menyediakan
fasilitas yang layak untuk setiap karyawan melakukan pengembangan diri.
- Tanggung jawab sosial
kepada kreditor
Misalnya pada saat
perusahaan harus menyelesaikan kewajiban atau utangnya namun ia sedang memiliki
masalah keuangan maka perusahaan wajib memberitahukan kepada kreditor.
- Tanggung jawab kepada
pemegang saham
Perusahaan juga bertanggung
jawab kepada pemegang saham. Sehingga dalam operasional nya, perusahaan juga
harus memastikan keputusan yang diambil juga untuk kepentingan pemegang saham.
- Tanggung jawab sosial
kepada lingkungan
Tanggung jawab ini berkaitan
dengan lingkungan, misal dengan tidak membuang limbah sembarangan, mencegah
polusi disekitar tempat usaha, mencegah penggunaan bahan berbahaya. Jadi
perusahaan diharapkan ramah terhadap lingkungan.
- Tanggung jawab sosial
kepada komunitas
Tanggung jawab sosial ini
dapat dilakukan dengan cara memberikan corporate social
responsibility atau CSR. Memberikan bantuan seperti sarana prasarana
untuk pendidikan, kesehatan, infrastuktur atau hal lain yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
Alasan Yang Mempengaruhi
Dilakukannya Tanggung Jawab Sosial Dalam Suatu Perusahaan
1. Alasan
social
Perusahaan melaksanakan CSR
untuk memenuhi tangggung jawab sosial kepada masyarakat. Sebagai pihak luar
yang beroperasi di wilayah orang lain, perusahaan dituntut untuk berlaku etis
terhadap masyarakat sekitarnya. Perusahaan harus ikut serta dalam pemenuhan
kesejahteraan masyarakat dan juga menjaga lingkungan dari kerusakan yang
ditimbulkan.
2. Alasan
ekonomi
Motif perusahaan dalam
melakukan CSR tetap berujung pada motif mencari keuntungan. Perusahaan
melakukan program CSR untuk menarik simpati masyarakat dengan membangun image
positif yang pada akhirnya tetap bertujuan untuk meningkatkan profit.
3. Alasan
hukum
UU PT No.40 Pasal
74 yang berisi kewajiban pelaksanaan CSR bagi perusahaan-perusahaan yang
terkait dengan sumber daya alam memperkuat pernyataan perusahaan melakukan CSR
karena alasan hukum. CSR dilakukan perusahaan karena adanya tuntutan yang jika
tidak dilakukan akan dikenai sanksi atau denda.
Ø Manfaat tanggung jawab
social perusahaan
Menjalankan etika bisnis dan
tanggung jawab sosial perusahaan tentu saja akan memberikan manfaat
yang banyak bagi perusahaan, seperti:
- Memberikan citra
positif dan nilai lebih bagi perusahaan,
- Mengurangi biaya akibat
dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik internal maupun eksternal
perusahaan,
- Meningkatkan motivasi
untuk semua pihak yang terlibat, dan lain sebagainya.
Daftar pustaka
Komentar
Posting Komentar